Sunday, February 16, 2020

MACAK, MANAK, MASAK

Ada yang pernah denger istilah MACAK, MASAK, dan MANAK?

Itu dulu diajarkan Alm. Ibu saya, bahwa sebagai perempuan kita harus pinter MACAK, MASAK, dan MANAK.

MACAK, dalam artian : bersolek. Gak harus bermake-up sih tapi rapih, badan kita bersih, di rumah maupun di depan suami. Dan selain itu juga punya hati yang cantik, lembut dan nurut ke suami.

MASAK, sebagai perempuan ya kudu pinter masak. Ye meskipun Alm Ibu saya gak pinter masak, tapi setiap masakan sederhana yang Belaiu buat, saya sering diajak ke dapur dan diajarkan caranya. Meskipun masakan simple yang dia buat, rasanya tetep masakan paling nikmat di dunia menurut saya, belum ada masakan orang lain yang menyamai masakan Ibu. Dan sambil ngajarin, Alm Ibu selalu bilang gitu : Wanita harus pinter macak, masak lan manak.

MANAK, artinya punya anak. Alm Ibu saya punya anak 12 dan saya bungsu. Jadi perempuan yang subur, jaga kandungan sebaik-baiknya. Waktu muda, sayapun sering diajarin minum jamu. Dan beberapa bulan lalu, saya baru ngeh bahwa perempuan bisa beranak banyak jika sering makan minum yang dari rempah / sering makan bahan alami/murni hasil bumi. Itu bisa memicu kesuburan. 

Dan saya sendiri sampai saat ini tiap masak gak ketinggalan serai, laos, salam, tanpa micin. Belum lagi jamu-jamu dari sejak gadis sampai sekarang suka. Sekarang Alhamdulillah dikasih anak banyak :D. Dan urusan MANAK centang.

Terus, sudah paham yah gimana perempuan harusnya? Kita cuma harus punya 3 itu. Jadi, jangan sampai 3 hal itu terabaikan hanya karena pusing urus pekerjaan rumah yang gak kunjung selesai. Atau pusing nyari duit buat keluarga dan jadi tulang punggung.

Sebagai Ibu, mungkin kita risih jika rumah gak beres-beres, kita sibuk nyapu, ngepel, bersih-bersih dan gak habis-habis sampai badan kita lusuh, dilihat gak enak. Sampai mengabaikan MACAK tadi. Solusinya, ini kudu diskusikan sama suami untuk bantu pekerjaan kita, bukan ngomelin suami lho yah tapi DISKUSI. Jikapun suami kerja di luar dan gak memungkinkan untuk bantu karena dirinya sudah capek, ya jangan maksain karena beliau juga sudah capek, jadi kita yang akalin untuk tidak pegang semua di hari yang sama. Atau bisa delegasikan pekerjaan ke orang lain. Misal baju dilaundrykan, pekerjakan orang, atau kita yang atur waktu kita untuk tidak mengerjakan semua di hari itu, harus punya waktu untuk kita sendiri lho….

Terus, nyari uang? Serahkan ke suami. Kita tinggal terima beres, seberapa besarnya ya kita syukuri. Misalpun kita ingin bekerja, sebaiknya jangan keluar rumah, jangan meninggalkan suami dan anak-anak. Itu sebabnya “jualan online” bisa menjadi pilihan buat emak-emak. Dan ini jangan anggap sebagai mencari nafkah, misalpun hasilnya lebih gede dari hasil suami. Dan jika hasil dari kita bisa ikut bantu kebutuhan rumah tangga, kita syukuri karena itu bernilai sedekah. Jadi, santai menjalaninya, jangan merasa jadi tulang punggung. Jangan sampai kita menjadi sombong. Dan ingat bahwa rezeki titipan Allah, dan terserah Allah mau titipkan lewat tangan kita atau suami.

Dan, perihal MANAK ini adalah subur dan terus punya anak. Saya sering dinasihati sama BIdan-bidan desa katanya punya anak banyak akan berefek pada kesehatan dan kesehatan menjadi buruk karena sering melahirnya. Padahal, tahu gak sih? Sering melahirkan itu justru kita makin sehat, karena darah kotor ganti baru terus. Dan, yang punya banyak anak biasanya wajahnya lebih muda daripada usia sebenarnya. Jangan takut untuk punya anak banyak, Insya Allah kita bisa ngatasin, gak usah takut gak ada rezeki buat biayai anak, anak-anak sudah ada rezekinya sendiri, kita cukup bersandar aja sama Allah dan jaga amanah.

Saya pernah menulis soal “Semakin banyak melahirkan semakin sehat” di sini : 

Dan setelah baca tulisan di atas, kita gak usah habiskan waktu untuk pekerjaan rumah tangga deh yah, tugas kita sebagai perempuan cuma 3 itu. Kalo kita full urus pekerjaan rumah tangga dan beres-beres rumah sampai gak punya waktu buat anak dan suami (bahkan diajak minum teh bareng, kita gak punya waktu), biasanya kita sendiri yang stress. Jadi, ringankan beban kita sendiri. 

Misalpun ada suami yang full bantu ngerjain rumah tangga, dan kita santai-santai, terus ada yang nyinyirin “Bukan IRT yang Baik”, kita bisa jawab : Melahirkan anak dan rawat anak sudah, dandan sudah, masak sudah…kurang apa lagi? pekerjaan rumah gak masuk di fokus kita sebagai perempuan, nafkah bukan pekerjaan kita sebagai istri. Pekerjaan kita cuma MACAK, MASAK, MANAK”. Fokus di 3 itu aja sudah lumayan kok menguras energi.

Dan, kita ini IRT….Jangan sampai kita merasa seperti pembantu rumah tangga, padahal kesalahan kita sendiri sampai gak ada waktu buat MACAK. Santailah, serahkan pekerjaan ke ahlinya :D 


Saturday, February 15, 2020

Mengidam

Mengidam saat hamil, adalah hal umum yang terjadi sama Ibu hamil. Kalo menurut saya pribadi  (ilmu sok tahu saya) bahwa ngidam itu hanya tindakan penyaringan nutrisi dari si calon bayi dalam rahim ibunya, jadi dia akan otomatis menolak jika tidak sesuai dan menginginkan sesuatu (makanan) yang dibutuhkan. Jadi, secara otomatis, berpengaruh pada tubuh Ibu bayi sehingga kadang memuntahkan makanan, atau bau apa aja merasa muntah, tapi ada keinginan untuk makan makanan tertentu yang bahkan biasanya dia sebelum hamil gak menyukai makanan tersebut.

Sejak saya hamil 4 anak, tiap kehamilan emang beda-beda, muntah-muntah dan apa yang diinginkan saat hamilpun beda-beda. Misal anak pertama, saat hamil malah gak suka makan coklat yang berwarna coklat, bahkan saat ingin makan coklatpun milih coklat putih, minum susu hamil juga yang putih, entah kenapa lihat coklat malah mau muntah. Dan, yang diinginkan juga aneh, telor dadar sama saus tomat. Jadi tiap pagi bikin telor dadar dan enak sekali rasanya saat dimakan, meskipun kadang masih mual dan muntah, tapi pengen makan itu lagi dan lagi. Saya yang gak suka saus tomat, rasanya makanan paling nikmat cuma itu, telor dadar dan saus tomat. 

Dan ngidamnya anak no 1 itu pusing dari pagi sampai jam 1 siang, setelah jam 1 siang baru normal.

Lalu, gak suka makanan warung. tiap bau makanan warung langsung pusing luar biasa. Jadi apapun yang terjadi meskipun sambil muat, harus masak sendiri. Beruntung banget saya ada tips Mengatasi Morning Sickness jadi, bisa mengurangi mual dan siangnya sudah lahap, yang terpenting hidung harus selalu pakai masker, dijaga dari segala bau terutama bau asap baik asap rokok, bakaran sampah atau bensin agar gak pusing. Dan alhamdulillah pakai tips morning sickness, mual-mual mulai hilang dan tetep bisa berangkat ngantor sampai usia 9 bulan.

Untuk anak ke-2 sendiri, kebalikan anak no 1, malah justru suka sekali coklat. Minum susu hamil juga milih yang rasa coklat, trus suka sekali teh susu, jadi teh celup kasih susu kental manis putih. Hamil ke-2 suka yang manis-manis minumannya, sampai mau makan soup buah tiap Ramadhan, padahal sebelumnya gak suka. Dan hamil anak ke-2 ini, pusingnya setelah jam 1 siang sampai menjelang magrib, bisa lemas sekali badan dan kayak mau pingsan. Kadang bahkan muntah setelah jam 1 siang. Tapi Alhamdulillah gak separah hamil anak pertama, karena cuma sebentar.

Untuk hamil no 2 ini, saya yang gak biasa suka sayur asem, jadi suka. Semua makanan yang suami saya suka : sayur asem, sambel pedes, saya jadi suka. Bahkan aslinya saya gak suka makanan terlalu pedes, eh malah pengen makan pedes banget dan sayur asem, terus mangga muda juga. Dan enaknya saat itu di Bali, mangga gak pernah ada habisnya sepanjang tahun, tetangga kontrakan pada datang kasih, kadang sampai terlalu banyak sampai saya bikin manisan dan saya bagi-bagikan lagi setelah manisan jadi.

Hamil anak no 3, saat itu kondisi saya sedang sangat kekurangan ekonomi keluarga, suami nganggur dan semua media buat nyari uang di online rusak, usaha offline belum ada hasil dan numpuk hutang. Dan hamil no 3 selisih juga terlalu deket. Anak no 2 baru umur 6 bulan sudah hamil lagi. Hamil anak no 3 muntah sering malam-malam, tapi kadang mual doang gak sampe muntah. Siang dan sore normal, setelah jam 9 malam perut sakit dan mual. Obatnya malah mudah banget, cuma mie instan kuah dan kasih cabek sampai pedes banget, makan itu aja langsung sembuh. Katanya sih hamil gak bagus makan mie instan, tapi saat itu pengennya itu, dan kondisi keuangan juga gak ada, Alhamdulillah hanya sederhana aja sudah langsung sembuh. Dan anehnya habis minum kuah panas super pedes malah perut sembuh, badan seger dan langsung bisa tidur. Lucu yah?

Hamil anak no 4, Karena anak 3 masih balita dan hamil anak no 4, tentu capeknya extra. Untung aja saat itu suami sudah mulai paham gimana capeknya saya, sehingga mau bantu kerjaan rumah. Di sini juga saya mulai naik ekonominya, penghasilan dari online alhamdulillah lumayan menghasilkan sehingga gak harus memasak, pagi bisa beli soto buat anak-anak saat hamil, malam bisa beli ikan asap dan plecing kangkung. Hamil anak no 4 saya tiap mual minum madu hangat, tapi kadang badan sudah lemes luar biasa dan mungkin karena jagain anak 3, jadinya saya kadang untuk BAB aja saya tahan, akhirnya sakit dan gak bisa BAB sampai beli obat agar bisa BAB. Karena kalo gak bisa BAB, badan keringetan kedinginan persis orang sakit. Saya mulai tahu sebabnya badan ngrekes kedinginan ya karena menahan BAB ini, sampai kadang lemes mau pingsan. Setelah rajin BAB Alhamdulillah sudah gak sering sakit lagi. Tapi dari ke-3 kakaknya, emang anak no 4 ini, saya sering sakit dan meriyang.

Untuk makanan, anak no 4 ini sama kayak anak no 2, pengen makan pedes banget dan beruntung ada tukang rujak Bali deket kontrakan, jadi siang bisa beli rujak mangga kuah pindang dan minum airnya segeeer rasanya :D. 

Hal aneh dari ngidam itu, makan pedes bangetpun gak mencret, dan saya yang gak biasa makan makanan pedes jadi suka. Tapi setelah melahirkan, semua kembali normal mengenai makanan yang saya suka dan gak suka. Apa yang disuka saat hamil, kembali gak suka saat bayi sudah lahir. Aneh yah?

Untuk hamil anak no.5 gimana? Hamil anak no 5 bawaannya masuk angin dan kedinginan terus. hiks. Untuk makanan kayaknya gak ada yang dipilih-pilih, semua bisa makan. Cuma hamil anak no 5 ini yang kurasakan adalah ada pada fisik, yaitu tiap pagi lemaaas luar biasa padahal sudah makan, tapi badan lemeeees sekali, lalu dada sesak dan sakit buat nafas sampai akhirnya sering kerokan, jadi saya rasa cuma masuk angin aja, tapi yah itu tiap 2-3hari sesak nafas sampai rutin kerokan dan badan lemees luar biasa.

Saat ke Dokter, Dokter sih cuma bilang karena melahirkan sudah banyak jadi daya tahan tubuh berkurang, meskipun hati saya menolak apa kata Dokter tapi saya iyakan aja. Trus saya jadi ingat pas hamil anak no 3 dulu gigi ngilu terus, padahal gak makan asem-asem tapi tiap makan ngilu dan gigi serasa pada longgar dan kayak mau lepas aja, Dokter bilang sih dulu itu juga sama : karena hamil banyak, lebih dari 2, terus faktor umur, bla bla bla...padahal saya kan masih muda.

Karena saya gak begitu percaya apa kata Dokter, maka saya sering googling dan cari penyebab "kenapa dada sering sakit dan sesak nafas", dan "kenapa badan lemes luar biasa" ternyata saya menemukan jawabannya di internet bahwa hal itu normal pada trimester awal ibu hamil. Dan sama seperti saat hamil ke-3 dulu yang gigi ngilu, setelah melewati trimester pertama ngilu itu hilang dengan sendirinya, dan yang saat ini pun sudah melewati trimester awal, lemes dan dada sesak sudah hilang dan gak ada keluhan apa-apa. 

Dan tiap hamil memang merasakan hal berbeda, baik secara fisik maupun soal makanan. Untuk hamil no 5 ini, tubuh sepertinya gak mau terima kalo kecapekan, jadi kalo capek rasanya pengen marah-marah, terus tubuh juga gak mau kalo sampe laper, kalo sampe telat langsung bawaannya marah-marah, jadi saya bener-bener harus jaga istirahat, selalu sedia cemilan dan makanan apapun di kulkas, minum jus banyak, madu, infus water, roti, dll harus selalu ada makanan. Untuk istirahat, saat ngantuk ya tinggal kasih mainan ke anak-anak dan saya tidur meskipun sebentar, Alhamdulillah sampai saya terbangun anak-anak gak pergi jauh dan masih asyik mainan di karpet. 

Perubahan fisik hamil no 5 ini sangat berbeda, payudara membesar banget sampai pegel luar biasa pas trimester awal, sampai sering saya kompress pakai air hangat dan tiap hari mandi pake air hangat, dan payudara juga cepet sekali kotor dan terasa kenyal, dan anehnya sudah keluar cairan asi padahal masih trimester awal, terus hamil no 5 ini perut saya luar biasa membesar banget, beda sama anak-anak lainnya. Jadi sekarang baru 6 bulan lebih rasanya kayak sudah 9 bulan, buat jongkok aja sudah sakit, kecapekan dikit kaki kram dan pinggang sakit luar biasa, kaki juga gampang pegel, bayi dalam rahim juga aktif luar biasa kayak sudah 9 bulan aktifnya, saya berjalan sampai kayak membusungkan dada saking besarnya ini perut, buat duduk juga sudah serba salah. hehe...

Oke, segitu dulu tulisan saya, nanti saya akan sambung lewat tulisan "Mitos ngidam" yang akhirnya banyak Ibu hamil yang menurut saya aneh keinginannya, jadi bukan makanan lagi melainkan pengen mobil, pengen rumah, atau perhiasan yang bahkan menyusahkan orang sekitarnya yang sampai maksain nyari sesuatu demi istrinya hamil.




Obat Alami Mengobati Gatal-Gatal pada kulit

Saya mengalami anak saya Kaylila yang kena gatal-gatal sampai korengan lebar di mana-mana, ini gak berlangsung 1-2 hari tapi sebulanan. Awalnya sih cuma kayak kutu air/rangen di ujung-ujung jari, kemudian saya obatin pakai Vaseline dan sembuh bentar lalu gak nyangka kalau semua kulit mengelupas dan gatal-gatal pindah ke seluruh tubuh dari kepala sampai ujung kaki.

Kulitnya sampai seperti kulit mati, mengelupas korengan melebar dan sampai menghitam penuh nanah kering, makin lama makin lebar ke seluruh kulit, dalam hati saya menangis. Entah gimana gatalnya nih anak, karena lumayan serem dan tiap 3 hari demam mungkin efek dari kulit yang luar biasa, belum lagi bau amisnya luar biasa.

Saya sendiri sebagai Ibunya sampai bingung, sudah ke Dokter 2x tapi gak ada efek dari obatnya, sampai sama dokter dibersihkan dan diberu obat luar dalam, ada yang diminum dan ada yang obat luar, sampai obatnya habis tapi gak ada efek, malah bagian kulit yang tersisa tumbuh luka baru yang kemudian jadi koreng, mulai dari kecil melebar dan makin melebar. Untuk kaki bahkan sampai telapak kaki, sampai akhirnya saya pakaikan kaos kaki karena pasti buat jalan sakit, dan tangan juga saya pakaikan kaos tangan karena sampai telapak tangan dan sampai ujung jari dan kuku-kuku sampai pada lepas sendiri mengelupas karena korengan. 

Dan seremnya, saat saya memandikan, saya lepas kaos kakinya malah nempel ke kaos kaki dan luka mengelupas, akhirnya darah mengalir. Ya Allah, gimana gak nangis bayanginnya? Dan saat dia makan, semua ujung jari sampai menghitam penuh koreng, bisa 2x ukuran jari tebalnya sampai boro-boro dia bisa menempelkan 1 jarinya dengan jari lain, hari meregangkan jari-jarinya. 

Saya tahu anak saya Kaylila ini kuat, saat saya minta untuk tidak menggarukpun dia bisa diem, meskipun ya saya jujur sedih, sampai akhirnya dia minta HP buat nonton youtube agar menghindari menggaruk, saya kasih. Diapun pake kaos tangan dan sedia tissue saat memegang HP, karena agak kesusahan tangannya penuh luka kering dan korengan. Dia juga nurut saat tiap hari saya minta untuk stop makan daging ayam, padahal dia suka sekali makan olahan ayam. Dan, dia cuma haus terus, jadi dia sendiri yang minta sayur bening bayam dan Alhamdulillah lahap sekali makannya. Tapi saya bener-bener sedih, karena tiap 3 hari demam dan tiap harinya menahan gatal dan sakit. 

Saya sudah coba beli obat di apotik selain obat dokter, hasilnya nihil, bahkan luka makin melebar dan saya makin kasihan karena dia kepanasan. Dia saat itu sudah 5tahun, tiap hari akhirnya saya pakaikan diapers agar dia gak berkali-kali ke kamar mandi karena agar kulit gak kebasahan dan luka mengelupas karena tiap kali harus lepas kaos kaki, sayapun lumayan capek gendong bolak balik ke kamar mandi dan badannya lumayan berat. Untuk mandi, kadang saya pakaikan air garam+air hangat, meskipun agak memaksa karena gak kuat menahan bau amis dari tubuhnya yang penuh koreng. Tapi lama-lama karena dia kedinginan lalu sering demam, makanya saya kompres aja badannya pagi dan sore. Saya juga siapkan handuk khusus untuk alas dia dan handuk buat dia agar saudara lainnya gak tertular.

Saya coba cari referensi di internet, ada pilihan minyak zaitun atau minyak kelapa. Saya ingat ada sedikit sisa minyak zaitun di rumah, tiap selesai kompress seluruh badannya saya oleskan minyak zaitun, Alhamdulillah bagian tepi koreng yang biasanya kayak kulit mati mulai memerah, saya mulai agak seneng karena kulit ada reaksi. Saya oleskan pagi, siang, sore, dan malam saat dia mulai rewel minta HP saya tahu dia pasti sedang gatal, jadi saya oleskan juga, bahkan saat dia tertidur saking kecapekan, saya oleskan saat tidur. 

Dia sendiri ngaku "gak bisa tidur dan gak pernah tidur", jadi tidurnya dia ya karena mungkin kelelahan, jadi saat nonton Youtube ketiduran, sering terlelap sih pagi siang sore malam meskipun cuma sebentar-sebentar.

Saat minyak zaitun habis, saya coba pesan melalui online, saat menunggu pesanan datang, saya buatkan minyak kelapa, saya parutkan kelapa dan peras santannya lalu masak sampai menjadi minyak.  dan untuk sementara pakai minyak kelapa yang saya buat. Sampai minyak zaitun datang lalu lanjut minyak zaitun lagi. 

Alhamdulillah luka yang lebar-lebar makin mengecil, dari seluruh kulit kepala, wajah, tangan, perut, paha, punggung, sampai ujung jari kaki yang penuh dengan koreng, luka makin lama makin kecil, bahkan yang sampai kulitnya berlubang karena mengelupas akhirnya mengering sampai akhirnya seluruh kulit menutup. Kuku-kukunya semua mengelupas dan Alhamdulillah sekarang sudah ganti kuku baru, awalnya kukunya masih kasar dan keriput karena semua tumbuh baru, lama-lama Alhamdulillah terlihat normal.

Dan sampai sekarang, anak-anak saya cuma saya olesin minyak Zaitun aja tiap ada yang gatal, entah cuma digigit nyamuk, korengan, biang keringat atau ruam popok. Dan, gak harus minyak zaitun jenis apa, saya sekarang beli minyak zaitun merk apapun di Supermarket bisa, biasanya ada tulisan Pure Olive Oil, bahkan saya sekarang beli merk Borges, seadanya di supermarket, selain buat obat anak-anak saya, saya juga bisa memakainya buat memasak makanan.

Sayapun tiap gatal dikit, saya oleskan minyak Zaitun, Alhamdulillah sembuh. Jadi sekarang kayak wajib harus ada minyak zaitun di rumah.

Sekarang ini yang sedang sering kena gatal adalah Galuh, anak no 4. Kulitnya sensitif seperti Kaylila, dan tiap habis mandi saya oleskan minyak zaitun. Alhamdulillah cepet mengering gak sampai nular ke seluruh kulit. Kaylila juga kemarin-kemarin di dalam telinga dan hidung ada koreng, saya oleskan dan teteskan minyak zaitun sampai masuk ke telinga dan hidungnya, Alhamdulillah 2hari langsung mengering. Di kulit kepala dia juga, saya oles-oleskan aja habis mandi, Alhamdulillah 2 hari sembuh. Jadi, sudah gak terlalu panik dan gak berkali-kali ke Dokter, anaknya juga kayak agak trauma kalo diajak ke Dokter, mungkin pernah ngerasain gimana sakitnya dibersihkan luka-nya, belum lagi capek dan tertidur terus minum obatnya juga capek.

Ternyata mudah yah mengobati gatal-gatal di kulit bahkan sampai sangat parah, cukup minyak zaitun atau minyak kelapa aja. 

Ohya, gambar saya ambil dari Google, sebenarnya luka dan koreng Kaylila jauhh lebih parah dari gambar, tapi saya gak tega memfotonya saat itu, yang ada cuma nangis tiap lihat dia, meskipun gak terlalu rewel dan gak pernah teriak-teriak, banyak diemnya dan tertidur, paling cuma minta HP biar gak garuk-garuk, tapi saya masih kebayang sampai sekarang begitu tersiksanya dia gatal dan koreng lebar, bau amis dan entah apa yang dirasakan selain gatal juga sakit.